INFOGRAFIS
VIDEO MATERI
PENDALAMAN MATERI
Bab ini membahas pentingnya menghindari sifat gadab (temperamental/mudah marah) dan gibah (menggunjing) dalam kehidupan sehari-hari agar hidup lebih nyaman dan penuh berkah. Islam sangat menekankan pengendalian diri dan menjaga lisan demi terciptanya hubungan sosial yang harmonis.
a. Definisi Gadab
Gadab adalah sifat mudah marah karena tidak senang terhadap perlakuan atau perbuatan orang lain. Dalam Islam, sifat ini termasuk akhlak tercela karena mendorong perilaku buruk.
b. Penyebab Gadab
Faktor Fisik: Kelelahan, kekurangan zat dalam tubuh, perubahan hormon.
Faktor Psikis: Ujub (bangga diri), perselisihan, senda gurau berlebihan, ucapan kasar, dan permusuhan.
c. Tingkatan Gadab
Ifraṭ: Marah berlebihan tanpa kendali.
Tafrīṭ: Tidak pernah marah bahkan dalam membela kebenaran.
I’tidāl: Marah secara proporsional untuk membela kebenaran.
d. Cara Menghindari Gadab
Membaca taawuz (doa perlindungan dari setan).
Mengubah posisi saat marah (dari berdiri ke duduk, lalu berbaring).
Diam dan tidak berbicara.
Berwudu.
Mengingat janji Allah bagi orang yang menahan amarah.
e. Manfaat Menghindari Gadab
Menghindari permusuhan.
Membawa kebahagiaan.
Mendapat pahala besar dari Allah Swt.
a. Definisi Gibah
Gibah adalah membicarakan aib orang lain tanpa sepengetahuannya, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, meskipun isi pembicaraan itu benar.
b. Bahaya Gibah
Mendapat murka Allah.
Membuat hati menjadi keras.
Memicu pertikaian dan perpecahan.
Melenyapkan amal ibadah.
Membuat amal ibadah ditolak Allah.
c. Penyebab Gibah
Kebencian.
Iri hati.
Lingkungan pergaulan.
Mencari muka.
Tidak ada pembicaraan lain saat berkumpul.
d. Cara Menghindari Gibah
Menasihati orang yang bergibah.
Koreksi diri.
Menjaga lisan.
Menghindari buruk sangka.
Mengontrol candaan.
e. Manfaat Menghindari Gibah
Aktivitas lebih produktif.
Hidup lebih tenang.
Terhindar dari fitnah.
Memiliki nilai positif di masyarakat.
Mempunyai banyak teman.
Terhindar dari murka Allah.
Kisah paku dan balok kayu menggambarkan bahwa amarah yang telah diluapkan meskipun sudah dimaafkan, tetap meninggalkan bekas luka pada hati orang lain.
Mengendalikan amarah dan menjaga lisan merupakan ciri orang beriman yang kuat. Dengan menghindari gadab dan gibah, kita tidak hanya menjaga hubungan sosial, tetapi juga meraih pahala dan keberkahan dari Allah Swt.